Kumpulan puisi cinta: September 2012

Sabtu, 15 September 2012

KUDAMBA DAMAI






Kudamba damai lewat tetesan embun pagi
Ada kau di sana memandangku penuh arti
Beningmu membuatku malu

Inginku bercermin tapi dinginnya pagi terasa seperti sembilu









Menikam, menghujam memporakporandakan rasa
Padahal aku hanya ingin sedikit saja menimba asa
Setetes pun tak mengapa
Tak akan membuat kau dan aku lupa









Cinta kadang hanya membawa kesenangan semata
Dalam riang belum tentu tercipta damai
Senyum kadang lebih menarik daripada apa yang tersirat pada tatapan mata
Saat tiba siang, saat itulah rindu tersemai






Aku hanya mendamba damai
Tak mesti indah apalagi permai
Kadang amat kubenci suasana ramai
Sepi menjadi teman sejati dikala kesenduan seperti melambai-lambai

SUATU KETIKA





Suatu ketika aku terbenam dalam lumpur nista
Susah payah aku menyembulkan kepalaku
Dengan nafas yang tercekat satu satu

Aku selamat namun segala jenis najis melekat ketat di sekujur tubuhku






Lalu aku berusaha membersihkan diri
Membasahi tubuhku dengan budi
Walau nyata sekali tak mampu menghapus apa yang semestinya kuhindari






Kau datang dengan senyum
Memandikanku dengan lembut
Lalu berkata,"Karena aku yang memandikanmu, walau tak sempurna bersihnya, tak wangi hasilnya, kau tetap cemerlang di jiwaku.."









Aku senantiasa berpikir
Apakah ada yang lebih indah dari pada itu?

MALAM




Malam bagiku
Adalah kelam tak bertepi
Merindu matahari

Tak ingin berkhianat pada bintang
Menunduk rikuh di hadapan rembulan









Memandang dinding kamar
Menghidu aroma tanah basah setelah hujan
Tak berani membayangkan dirimu
Dan telingaku, hanya mendengar detak jantung


Yang menghitung sendu satu demi satu

~ + Masa berlalu + ~





Waktu Harapan dan Keinginan
Detik-detik roda berputar
Perlahan waktu seperti berlari
Berlari diparuh hari yang cerah
Dan berhenti di awal malam yang kelam











Perlahan namun pasti
Kisi-kisi lelah mulai gerogoti hati
Kadang bayang-bayang waktu
Menjadi beban, keyakinan, dan juga harapan
Yang menopang setapak demi setapak langkah
Untuk mencapai tujuan









Setelah masa berlalu
Kita kadang tidak menyadari
Pentingnya apa saja yang telah kita lewati
Namun
Ketika hidup akan hilang
Kadang tujuan-tujuan yang kita tetapkan
Menjadi sebuah hal yang menakutkan


widgets