KUDAMBA DAMAI
Kudamba damai lewat tetesan embun pagi
Ada kau di sana memandangku penuh arti
Beningmu membuatku malu
Inginku bercermin tapi dinginnya pagi terasa seperti sembilu
Menikam, menghujam memporakporandakan rasa
Padahal aku hanya ingin sedikit saja menimba asa
Setetes pun tak mengapa
Tak akan membuat kau dan aku lupa
Cinta kadang hanya membawa kesenangan semata
Dalam riang belum tentu tercipta damai
Senyum kadang lebih menarik daripada apa yang tersirat pada tatapan mata
Saat tiba siang, saat itulah rindu tersemai
Aku hanya mendamba damai
Tak mesti indah apalagi permai
Kadang amat kubenci suasana ramai
Sepi menjadi teman sejati dikala kesenduan seperti melambai-lambai