Malam bagiku
Adalah kelam tak bertepi
Merindu matahari
Tak ingin berkhianat pada bintang
Menunduk rikuh di hadapan rembulan
Memandang dinding kamar
Menghidu aroma tanah basah setelah hujan
Tak berani membayangkan dirimu
Dan telingaku, hanya mendengar detak jantung
Yang menghitung sendu satu demi satu
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda