Kumpulan puisi cinta: (♥)¸ρυΐsΐ_gέτΐяκυ¸(♥) Kau Pemantik Dari Api Kenangan Dan Kau Juga Sumber Dari Luka Penderitaan...

Sabtu, 27 Agustus 2011

(♥)¸ρυΐsΐ_gέτΐяκυ¸(♥) Kau Pemantik Dari Api Kenangan Dan Kau Juga Sumber Dari Luka Penderitaan...






(¯`'·.¸(♥)¸.·'´¯)
•.(♥)• GETIR ASAKU•(♥).•
•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•


“Selamat Tinggal”

itu adalah kata terakhirmu, sebelum langkah kau bawa menjauh

singkat memang namun mampu mengores luka tak berujung

tak sempat kubertanya “apa salahku..?
dengan sepenuh keikhlasan hati kuharus melepaskanmu

Cinta...
tahukah engkau kata yang kau ucapkan itu memporak_porandakan asa yang susah payah kubangun sekian lama

laman kasih yang kucipta seketika meradang tandus, bebunga pun berguguran

siapa yang salah...?
tanya itu terus menggaung dibilik hatiku

salahkah engkau yang tak mencintaiku sepenuh hati..?

ataukah ini salahku yang teramat mencintaimu..?

Entahlah....
aku hanya ingin mendengar sekali lagi kau menyebut namaku walau hanya lewat desir angin

dan ijinkan tanganku meraba raut wajahmu walau hanya lewat sebias bayang

Cinta....
jika memang ini yang terbaik untukmu

dengan sepenuh hati dan jiwaku...
aku rela cinta ini kandas diujung kata “selamat tinggalmu”

dan berjanjilah padaku...
kau akan bahagia dengan keputusanmu...

pergilah...
tak usah dan tak penting lagi kau ingat diriku yang pernah hadir dalam kisah hidupmu

namun satu yang pasti,, namamu dan cintaku kan terus terpatri, bersemi dalam sukmaku hingga jasadku terbujur kaku

biarlah kan kusemayamkan mimpi_mimpi indah kenangan bersamamu untuk kujadikan pendulang bahagiaku yang melangkah meneruskan sisa hidup tanpamu.

(¯`'·.¸(♥)¸.·'´¯)
•.(♥)• DILEMA HATI •(♥).•
•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•


ketika rasa sepi melingkari gundahku

saat hatiku tak kuasa menepis sunyi yang kerap membalut anganku

jiwaku terasa kian terpasung dalam dilema kenangan silam yang terus menghantui perasaan

manakala diriku ingin berlari menjauh namun kurasa langkahku semakin gontai dalam setiap pijakan

lalu akupun merangkak pelan dalam kepenatan yang meluruh

asaku kini kian tak yakin
hatiku makin terjerat dalam ragu, sangsikan akan harapan tak tergapai

kendati sejuta hasrat berbiak ingin merengkuh mimpi_mimpi

namun kedalaman nuraniku tak yakin jika indahnya selempang lembayung senja dapat menghapus bilur_bilur bekas kecupanmu dikeningku.

(¯`'·.¸(♥)¸.·'´¯)
SEPI MERUNTUHKAN AIRMATA
•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•


heningnya kalbu begitu kelam memikat gundahnya hati

menyerang dengan girangnya

tangan ini berusaha menggapai…

namun semua berpaling dan meninggalkan…

rintihan bathin kian mengiris tak ada yang peduli…

Sepi….
Sakit….
rasa itu membuncah menghancurkan menenggelamkan asa yang kian terpuruk

kelumpuhan pada seluruh bagian otak mulai menumpul
pekikan girang sang kegelapan menyengat

“Selamat datang dikehidupanku wahai luka dan nestapa”

naluri terkikis perih asa perlahan_lahan memudar

isak tangis menggelar runtuh

“selamat tinggal cintaku” 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda


widgets