(♥)¸ρυΐsΐ_gέτΐяκυ¸(♥) Kau Pemantik Dari Api Kenangan Dan Kau Juga Sumber Dari Luka Penderitaan...
(¯`'·.¸(♥)¸.·'´¯)
•.(♥)• GETIR ASAKU•(♥).•
•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•
♥
“Selamat Tinggal”
itu adalah kata terakhirmu, sebelum langkah kau bawa menjauh
singkat memang namun mampu mengores luka tak berujung
tak sempat kubertanya “apa salahku..?
dengan sepenuh keikhlasan hati kuharus melepaskanmu
Cinta...
tahukah engkau kata yang kau ucapkan itu memporak_porandakan asa yang susah payah kubangun sekian lama
laman kasih yang kucipta seketika meradang tandus, bebunga pun berguguran
siapa yang salah...?
tanya itu terus menggaung dibilik hatiku
salahkah engkau yang tak mencintaiku sepenuh hati..?
ataukah ini salahku yang teramat mencintaimu..?
Entahlah....
aku hanya ingin mendengar sekali lagi kau menyebut namaku walau hanya lewat desir angin
dan ijinkan tanganku meraba raut wajahmu walau hanya lewat sebias bayang
Cinta....
jika memang ini yang terbaik untukmu
dengan sepenuh hati dan jiwaku...
aku rela cinta ini kandas diujung kata “selamat tinggalmu”
dan berjanjilah padaku...
kau akan bahagia dengan keputusanmu...
pergilah...
tak usah dan tak penting lagi kau ingat diriku yang pernah hadir dalam kisah hidupmu
namun satu yang pasti,, namamu dan cintaku kan terus terpatri, bersemi dalam sukmaku hingga jasadku terbujur kaku
biarlah kan kusemayamkan mimpi_mimpi indah kenangan bersamamu untuk kujadikan pendulang bahagiaku yang melangkah meneruskan sisa hidup tanpamu.
(¯`'·.¸(♥)¸.·'´¯)
•.(♥)• DILEMA HATI •(♥).•
•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•
♥
ketika rasa sepi melingkari gundahku
saat hatiku tak kuasa menepis sunyi yang kerap membalut anganku
jiwaku terasa kian terpasung dalam dilema kenangan silam yang terus menghantui perasaan
manakala diriku ingin berlari menjauh namun kurasa langkahku semakin gontai dalam setiap pijakan
lalu akupun merangkak pelan dalam kepenatan yang meluruh
asaku kini kian tak yakin
hatiku makin terjerat dalam ragu, sangsikan akan harapan tak tergapai
kendati sejuta hasrat berbiak ingin merengkuh mimpi_mimpi
namun kedalaman nuraniku tak yakin jika indahnya selempang lembayung senja dapat menghapus bilur_bilur bekas kecupanmu dikeningku.
(¯`'·.¸(♥)¸.·'´¯)
SEPI MERUNTUHKAN AIRMATA
•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•
♥
heningnya kalbu begitu kelam memikat gundahnya hati
menyerang dengan girangnya
tangan ini berusaha menggapai…
namun semua berpaling dan meninggalkan…
rintihan bathin kian mengiris tak ada yang peduli…
Sepi….
Sakit….
rasa itu membuncah menghancurkan menenggelamkan asa yang kian terpuruk
kelumpuhan pada seluruh bagian otak mulai menumpul
pekikan girang sang kegelapan menyengat
“Selamat datang dikehidupanku wahai luka dan nestapa”
naluri terkikis perih asa perlahan_lahan memudar
isak tangis menggelar runtuh
“selamat tinggal cintaku”
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda