Istana Harapan
Masihkah gerimis itu terasa manis
Saat jaketku telah kumal
Saat istanaku telah menjadi gubuk
saat bunga di tanganku telah layu
Masih adakah singgasana di hatimu yang bisa kusinggahi
Saat cahaya lilin telah memudar
Saat daun indraku tak mampu mencerna irama alam
Saat tubuhku telah renta
masihkah mimpi terasa indah
saat rindu telah mematahkan rasamu
saat badai menghancurkan heningnya malam
saat kerlip bintang tak lagi menyapa
masih adakah ruang untukku
sekedar mengeja puisi hujan
untuk berlindung dari pahitnya rindu
mengusung mimpi baru tentang hari esok
aku beharap mimpi manis dalam istanamu saat rinai hujan menyapaku esok hari
tentang bait senja
hening malam
dan hangatnya mentari pagi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda